Selasa, 25 Oktober 2011

Kameramen (Fadli Gusti Chandra) MMSMKN1AA

 Action 1
Action 2
 Action 3
 Action 4
 Action 5
Action 6
Selengkapnya... »»  

Video Editing Menggunakan Ulead Video Studio 9

Ulead Video Studio dapat digunakan untuk video editing, dimulai dari memasukkan data video yang berasal dari handycam, camera digital, handphone dsb, hingga melakukan proses burning ke cd untuk dapat dimainkan di video player. Ulead Video Studio termasuk video editor yang mudah digunakan dan mempunyai fitur-fitur yang lengkap untuk pembuatan video.
Menjalankan Ulead VideoStudio
Setelah menjalankan program, tampilan pertama kali adalah tampilan pilihan model video editing. Untuk saat ini digunakan pilihan VideoStudio Editor dengan cara mengklik pada link-nya.
 
DV to DVD Wizzard pilihan ini dapat digunakan untuk meng-capture, menambahkan theme didalamnya, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
Movie Wizard pilihan ini dapat digunakan untuk meng-capture, mengedit video dengan mudah dan cepat, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
VideoStudio Editor pilihan ini dapat digunakan untuk mengedit video secara mandiri, dari menambahkan clips, effect, title, audio hingga menjadi film, dan membakar dalam bentuk CD/DVD
1. Step Panel
Terdiri dari 7 step atau langkah dalam mengedit movie
2. Menu Bar
Terdiri dari file menu, edit menu, clip menu dan tool menu
3. Options Panel
Panel yang berisi option untuk merubah setingan dari film maupun efek. Option bersifat dinamis tergantung panel atau step yang sedang aktif
4. Preview Windows
Tampilan yang sedang diproses, clip, video filter, effect atau title.
5. Navigation Panel
Tombol-tombol yang digunakan untuk memainkan file movie.
6. Library
Tumbnail dari file movie, video, efek atau image yang sudah di upload ke galery. Dinamis mengikuti panel yang sedang aktif.
7. Timeline
Tempat menaruh movie yang akan di edit. Storyboard view, timeline view dan sound. Untuk timeline view terbagi menjadi track. Video track, overlay track, tittle track, voice track dan music track.
8. Tombol Mark–in, Mark Out, Enlarge, Cut
Untuk menandai awal, akhir, membesarkan dan memotong klip. Secara garis besar ada 7 langkah dalam menggunakan Ulead VideoStudio, di mana tiap langkah mewakili dari tiap tombol yaitu
1.  Capture
2.  Edit
3.  Effect
4.  Overlay
5.  Tittle
6.  Audio
7.  Share
Langkah 1 : Capture
Untuk memulai proyek mengedit video, langkah pertama adalah mengcapture video atau memindahkan video dari tape/cassete ke dalam komputer. Klik pada tombol capture. Kemudian pilih capture video,
 
Duration : Lama capture yang dilakukan.Source : Sumber alat, apakah dari handycam atau dari alat lain.
Capture Folder : folder tempat file movie hasil capture berada, pilih folder di drive yang masih banyak space kosongnya.
Format : Format file hasil capture yang dilakukan. Untuk membuat film vcd dapat dipilih format vcd/mpeg1 untuk membuat file dvd dapat dipilih format dvd/mpeg2 sedangkan kalau ingin mengolah file dengan hasil yang maksimal dapat memilih format dv. Jenis format tergantung dengan kamera yang digunakan. Jika menggunakan kamera handycam yang masih menggunakan video 8 sebaiknya dicapture menggunakan format vcd/mpeg sedangkan kalau mengcapture dari kamera yang sudah menggunakan Mini DV bisa capture dengan format dvd/dv. Jenis file format juga mempengaruhi ukuran dari file movie hasil capture. Sebagai ilustrasi untuk 1 jam capture menggunakan file vcd/mpeg ukurannya sekitar 600-700 MB, sedangkan dengan menggunakan format DVD atau DV bisa sampai 8 – 10 GB.
 
Jika proses capture sudah selesai, klik tombol stop capture. Otomatis file hasil capture sudah ada di gallery
 
Langkah 2 : Edit
Setelah selesai mengcapture video, langkah selanjutnya adalah mengedit video tersebut. Klik pada edit.
Reverse Video, untuk memainkan video dari belakangRotate, untuk merotate video 90 derajat searah jarum jam atau sebaliknya
Color correction, untuk mengatur contras, hue dan sebagainya
Playback Speed, di gunakan untuk mesetting cepat/lambatnya kecepatan klip
Save as still Image, digunakan untuk menyimpan klip sebagai image/gambar
Split By Scene,  Untuk memecah video menjadi beberapa klip kecil bisa menggunakan split by scene.
Multi Trim Video, untuk memotong video atau menghilangkan bagian tertentu
 
Untuk memasukan video yang akan di edit drag dari tumbnail yang ada di galery ke Storyboard view. Storyboard view, untuk mempermudah pengorganisasian klip.
 
Untuk melihat keseluruhan frame dari video klip yang sudah, masuk timeline view
Apabila ingin menambahkan efek pada klip video yang dimasukan, dengan cara klik pada gallery video filter, kemudian drag efek dari gallery ke video klip yang akan diberikan efek. Untuk melihat efek yang dimasukan dapat dilihat pada attribute.
Replace Last Filter, untuk menghapus filter yang ada dengan filter yang terakhir dipilih.Customize Filter, untuk memilih filter dari daftar filter yang tersedia, sedangkan untuk menghapus filter dengan mengklik tanda silang disamping.
Distort Clip, untuk merubah ukuran
Show Grid Line, untuk menampilkan garis-garis jejaring sebagai bantuan dalam mengatur ukuran
Masukan beberapa klip video selanjutnya masuk ke langkah 2. Untuk memotong klip geser jog ke posisi yang akan dipotong, kemudian klik tombol cut (gunting). Untuk menghapus klip video dari storyboard view maupun timeline viev klik pada klip yang akan dihapus kemudian klik tombol del di keyboard.

Langkah 3 : Effect
Ada kalanya video terdiri dari beberapa scene, perpindahan antar scene atau antar video mungkin agak tidak halus. Supaya perpindahan antar scene atau antar video berjalan mulus dapat ditambahi effect tarnsisi. Begitu panel effect di tekan otomatis gallery berubah menjadi thumbnail effect. Untuk lebih mudah masuk ke storyboard view. Kemudian drag and drop effect ke sela-sela antara dua video atau dua scene.
Untuk memilih effeck yang lain klik pada tanda panah pada gallery, kemudian pilih dari berbagai effect yang
ada
.
Untuk mempercepat memperlambat effect rubah pada duration
Langkah 4 : Overlay
Overlay adalah memainkan movie di atas movie yang lain, fungsinya jika ingin menampilkan dua buah movie klip secara bersamaan. Untuk mengaktifkan overlay harus dalam bentuk timeline view. Ada track tersendiri, overlay track. Drag klip movie yang akan digunakan tempatkan pada overlay track.
Fungsi lain dari overlay adalah Mask & Croma key yaitu untuk menghilangkan warna background. Misalnya melakukan syuting di studio dengan latar belakang hijau, backgraound hijau tersebut dapat dihilangkan atau diganti.
Klik pada overlay option, kemudian pilih warna yang akan di hilangkan. Ukuran maupun posisi video overlay 
 

bisa di atur dengan menggeser garis kuning yang melingkari video overlay.  

Langkah 5 : Title
Suatu film tidak akan menarik jika tidak ada teks judul ataupun teks yang lain. Setelah  melewati overlay step, masuk ke title step untuk menambahkan title atau teks. Klik pada panel title untuk menambahkan teks.
seting title dapat dilakukan dengan ukuran font, warna maupun jenis teks atau menggunakan gallery teks yang sudah ada. Tinggal drag salah satu galeri title ke title track.
Panjang pendeknya teks dapat di atur dengan menarik ujung yang berwarna kuning.
Option dapat disesuaikan dengan yang diinginkan
Text bisa di buat vertical maupun horizontal

Langkah 6 : Audio

Audio memegang peranan penting dalam sebuah film, begitu juga dengan video klip yang di edit. Untuk menambah kesan yang lebih menarik, tambahkan musik. Ulead video studio menyediakan audio track untuk memasukan lagu atau instrument.
 
Untuk memasukan lagu ke audio view dapat menggunakan menu insert
Memotong lagu/instrument dapat dilakukan dengan cara sama dengan memotong movie
Duration, berapa lama audio akan dimainkan
Volume, memperbesar atau mengecilkan audio
Fade-in, mengecilkan audio secara bertahap
Fade-out, memperbesar audio secara bertahap
Import from Audio CD, mengambil audio dari Audio CD
Playback Speed, mengatur durasi audio
Audio Filter, memberikan efek pada audio
 
Langkah 7 :
Setelah semua  langkah sudah di lakukan, tentunya langkah-langkah di atas tidak harus urut. Langkah tersebut dapat dibolak-balik, tetapi langkah ke 6 atau share pastilah di tempatkan pada akhir, karena di step ini merender hasil editing dalam bentuk keping cd atau file movie. Setelah semua  langkah sudah di lakukan, tentunya langkah-langkah di atas tidak harus urut. Langkah tersebut dapat dibolak-balik, tetapi langkah ke 6 atau share pastilah di tempatkan pada akhir, karena di step ini merender hasil editing dalam bentuk keping cd atau file movie.
Create Video File, untuk merender hasil editing kita dalam bentuk file movie misalnya dalam format avi, mpeg, mpeg2 dan sebagainya
Create sound file, merender editing kita ke dalam bentuk file audio, dalam bentuk wav atau wma.
Create Disc, merender hasil edting kita dalam keeping cd.
Project  Playback, untuk memutar seluruh projek dari awal sampai akhir.
DV Recording, untuk merekan hasil editing kita ke dalam dv tape
 
Untuk membuat vcd klik pada create disc
ada output disc format pilih VCD
Cretae menu jika di centang akan membuat menu pada saat vcd/dvd di mainkan pada player. Untuk membuat vcd lebih baik tidak usah di berikan menu, hilangkan tanda centang. Kemudian klik next
pada tahap ini dapat dimainkan video project yang ada, jika sudah yakin klik next
Disc volume label, untuk memberi judul pada disc
Drive, cd writer yang digunakan
Burning speed, kecepatan dari proses pembakaran cd, supaya dapat di baca oleh semua player, gunakan kecepetan 16x
Copies, jumlah cd yang akan dibakar
Jangan lupa mencentang burn to disc, setelah itu klik burn
 
Setelah tombol burn di tekan akan ada proses rendering kemudian burn to disc
 
Proses rendering
 
disc yang dibuat sudah selesai.
untuk membakar dalam format DVD bisa di lakukan dengan cara yang sama.
selesai.

Selengkapnya... »»  

Mengcapture Menggunakan Camtasia Studio


Merekam tampilan Powerpoint merupakan salah satu dari dua macam perekaman yang terdapat dalam Camtasia. Dalam perekaman ini yang membedakan dengan perekaman tampilan layar yaitu proses ini merekam semua aktifitas yang dilakukan oleh powerpoint pada saat slide show. Juga membuat table of content dari powerpoint yang direkam.
1. Buka Powerpoint yang akan digunakan
2. Dalam Powerpoint akan terlihat Toolbar Camtasia

3. Sebelum memulai Perekaman dapat melakukan Klik Recording Options untuk melakukan seting awal.
4. Terdapat beberapa pilihan pada Recording Options
5. Camtasia dapat menghentikan sementara proses perekaman hingga dapat menguji volume mikrofon dan  menyiapkan proses perekamanan. Pastikan kotak untuk “Star Recording Paused” dicentang.

a. Jika Anda ingin merekam mouse kursor mouse pastikan untuk mencentang kotak  “Record mouse cursor “.
b. Pada akhir presentasi diberikan pilihan untuk berhenti atau terus merekam.
c. Pastikan semua pilihan telah dilakukan.
d. Klik OK.
6. Klik tombol Record   untuk memulai proses perekaman
7. Sesaat setelah tombol Record diklik maka akan tampil jendela kecil yang berfungsi :
a. Uji / mengatur volume mikrofon dengan menggeser kenop
b. Klik tombol “Click to begin recording” untuk memulai perekaman

8. Sesaat setelah tombol Click to begin recording diklik maka akan tampil jendela kecil informasi bahwa area perekaman Powerpoint sangat luas, sehingga agar menghasilkan tampilan yang bagus perlu melakukan beberapa hal:
a. untuk mengurangi ukuran layar
b. menonaktifkan akselerasi perangkat keras
c. menutup semua aplikasi

9. Untuk menghentikan proses Perekaman dapat dilakukan dengan cara menekan tombol ESC. Dan jendela informasi akan muncul.

10. Jika memilih menghentikan proses perekaman, maka akan diminta untuk menyimpan file hasil proses perekaman. Kemudian klik Save.

11. Sebuah jendela akan terbuka dan menanyakan apakah ingin memproduksi atau mengedit rekaman yang telah disimpan sebelumnya. Pilih “Produce your recording” dan klik OK.

12. Camtasia Studio akan menampilkan jendela untuk melakukan proses produksi.
13. Tahapan-tahapan Proses Produksi pada Camtasia Record PowerPoint sama seperti pada proses Camtasia Record the Screen.
14. Mengcapture Powerpoint selesai.
Selengkapnya... »»  

Rabu, 12 Oktober 2011

Mengubah logo 2D menjadi 3D menggunakan 3DS Max 7

 Hormat kepada para suhu-suhu 3D diseluruh dunia, salam sejahtera. Penghargaan tertinggi juga saya sampaikan kepada founder dari komputer grafis 3D dan tentunya para developer dari 3DSMax. Berbekal saran-saran teman-teman, maka akhirnya saya beranikan diri juga untuk menuliskan materi diluar programming :) Apa yang akan saya tuliskan disini sebagai materi 3D adalah pengalaman saya untuk langsung mencoba dalam mempelajari 3DSMax. Semua materi ini juga saya olah dari berbagai macam sumber yang saya kompilasi dan saya cobakan sendiri untuk dapat membuat sebuah karya 3D baru lainnya.  Teknik yang saya tuliskan disini hanyalah salah satu teknik yang tentunya masih dapat dikembangkan lagi.
Note : sehubungan dengan 3dsmax yang bisa jalan lancar di AXIOO luambat saya ini cuman yang versi 7, yah terpaksa semua tutorial 3DSMAX nanti bersumber ke versi 7 ya…. jangan ditertawakan ya..maklum, lagi krisis, atau ada yang mau jadi sponsor ? (^ _ ^)

Based on 3dsmax tutorial, pelajaran pertama setelah mengenal areal kerja 3dsmax adalah belajar modelling. Tentu saja ya, modelling adalah semuanya bersumber. So kita akan buat model-model sederhana. Agar diingat, bahwa yang perlu dipahami adalah konsep tekniknya, jangan dihapalkan parameter-parameternya, karena tidak akan berguna. Tutorial aslinya rada ribet bacanya dan kurang penjelasan, berikut saya re-write lagi lengkap dengan urutan dan model yang berbeda.
Let’s start…
1. Ambilah sebuah gambar 2D yang mungkin Anda temukan di Internet. Atau silahkan SCAN dulu hasil gambar 2D anda. Disini saya akan mengambil contoh logo HP.
2. Logo HP yang 2D ini akan saya jadikan 3D. Cara termudah adalah dengan melakukan tracing dari gambar yang aslinya. Tracing ini sama dengan ngeblat, kalau inget dulu waktu masih kecil, kita sering ngeblat atau menjiplak gambar yang sudah ada dibawah kertas gambar kita kan.
3. Buka 3DS Max. Reset 3DS Anda dengan cara klik menu File – Reset. Ini membuat semua susunan dari program 3DSMax Anda akan kembali ke setingan default. Bagi pemula pun yang sudah advanced, mungkin ini hal yang sebaiknya memang dilakukan setiap kali membuat sebuah model baru.
4. Biar tidak bingung, coba kita perbesar salah satu view saja ya, kalau saya disini pakai yang Left viewport saja. Untuk sama-sama mengingat, memperbesar sebuah viewport bisa dengan cara klik menu dipojok kanan bawah. Lihat gambar dibawah ini :
5. Ok, sekarang kita akan masukkan gambar 2d sebagai latarbelakang area kerja kita sehingga bisa ditracing dengan mudah. Klik menu View – Background. Kemudian pilih tombol Files. Pilih gambar yang ingin digunakan. Perhatikan gambar dibawah ini berturut-turut :
6. Setelah itu, kita siap melakukan tracing. Gunakan SHAPE – LINE untuk melakukan tracing. Jangan lupa gunakan tombol BACKSPACE di keyboard jika terjadi salah klik pada saat membuat garis tersebut. Jika Anda juga menggunakan logo HP ini untuk latihan, Anda tidak perlu terlalu presisi/teliti dulu dalam tracing. Cukup Anda menggaris seluruh obyeknya saja. Untuk Logo HP ini saya mempunyai 5 closed loop LINE. Lingkaran kiri, lingkaran kanan, huruf h, tepi luar huruf p dan tepi dalam huruf p.
7. Setelah itu jadikan 1 closed curve tadi dengan memanfaatkan ATTACH. Attach ini sesuai dengan namanya adalah meng-attach-kan 1 atau lebih obyek. Dalam hal ini spline. Jadi, pilih dulu Line1, kemudian tekan Attach, pilih spline-spline yang lainnya, sehingga akan terbentu 1 spline saja.
8. Setelah itu, convert spline ini menjadi Editable Spline. Caranya, klik tombol mouse kanan di obyek terakhir tadi. Pilih Convert to Editable Spline. Nah, kalau sudah di konversi, kita bisa melakukan editing terhadap titik-titik pembentuknya, disini disebut vertex. Mengeditnya terserah, bisa pakai resizing atau Fillet. Yang penting nantinya obyek pas seperti backgroundnya. Kalau sudah pas, hilangkan saja backgroundnya. Caranya persis seperti di langkah ke 5 tapi View Backgroundnya dimatiin. Contoh hasilnya :
9. Nah, logo 3D kita sudah hampir jadi. Coba kita lihat di view perspective. Kira-kira hasilnya seperti dibawah ini :
10. Sekarang modelnya sudah siap, tinggal kita isi. Bisa pakai extrude atau pakai bevel. Hasilnya rada-rada sama, tapi lebih kompleks pake bevel dan hasinya jadi lebih realistis. Sesuaikan saja parameternya, untuk hasil yang lebih baik.
ini kalau pake extrude :
ini kalau pake bevel :
11. Nah, tiba saatnya kita menghayal lebih jauh… he..he.. pemberian material. Ini yang paling lamaaaaa karena harus trial and menghayal terus…he..he… Ini saya coba buat yang biasa ajah ya, yang penting glossy :)
Jika material sudah siap, tinggal tarik saja materialnya ke logo 3d kita itu.
Ohya, bagi yang ingin memberi warna latar, secara default warna latarnya setelah dirender akan hitam, bisa ubah warnanya di menu Rendering – Environment, lihat gambar dibawah :
Hasil Akhir Render :
 

Sumber:http://putusundika.net/2011/02/mengubah-logo-2d-menjadi-3d-menggunakan-3ds-max-7/ 
 

Selengkapnya... »»