Selasa, 01 November 2011

PRODUKSI FILM VIDEO




Banyak orang mengatakan bahwa membuat/memproduksi film video dirasa sangat sulit. Hal itu dikarenakan orang belum mengetahui maupun paham tentang tahapan-tahapan dalam pembuatan/memproduksi film video. Kadangkala kita memproduksi film video tidak sesuai dengan keinginan audien atau boleh dikatakan film yang kita hasilkan kurang menarik untuk ditonton, karena kita tidak memproduksi film video dengan baik dan tidak memperhatikan tahapan-tahapan dalam produksi film video. Jika orang sudah mengetahui dan paham terhadap tata cara pembuatan film video dari awal sampai akhir maka kesulitan tidak begitu dirasakan. Oleh karena itu mari kita memperdalam pengetahuan tentang tahapan-tahapan produksi film video dengan tujuan nantinya kita dapat memproduksi film video yang memenuhi syarat dan layak untuk ditonton sesuai dengan sasaran film yang dibuat.Adapun tahapan-tahapan dalam produksi film video, yaitu:
1. Ide
Ide merupakan tahapan yang paling awal dalam kegiatan produksi film. Jika tidak ada ide tentunya kita tidak dapat memproduksi film. Karena dari ide kita akan bisa menentukan tema film yang nantinya akan diproduksi. Oleh karena itu ide sangat berguna dalam menentukan tema yang akan diangkat untuk bisa menjadi sebuah film video. Jika kita ingin memperdalam bidang produksi film video kita harus peka dalam mendapatkan dan menentukan ide-ide yang baru.
2. Riset
Sebelum pencarian gambar terlebih dahulu kita akan melakukan riset terhadap ide yang sudah ditemukan. Riset dibuat dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan kita terhadap ide yang kita angkat, riset sangat penting dig
unakan untuk mencari informasi dan fakta-fakta. Dalam penyusunan program dan penentuan jalan cerita biasanya orang ragu dalam melakukan riset. Ini tergantung dari sifat manusia itu sendiri, karena ada tipe orang yang suka bekerjasama maupun yang tidak suka bekerjasama atau orang itu menutup dirinya.
3. Naskah
Naskah merupakan perwujudan tertulis dari program video yang akan di produksi, naskah akan dijadikan sebagai pedoman untuk rekaman,” shooting script”. Dalam pembuatan naskah kita harus merumuskan kata-kata apa yang kemudian akan kita ceritakan dengan gambar. Didalam pembuatan naskah yang perlu diperhatikan ialah setiap shot harus diuraikan dari awal sampai akhir fil
m video tersebut, maksudnya adalah setiap langkah demi langkah atau gambar demi gambar kita kembangkan dalam sebuah shooting script. Dalam proses mengarang shooting script yang dibuat harus memperhatikan panjang  film. Hal ini sangat penting karena erat sekali hubungannya dengan waktu. Kurangnya perhatian penonton dikarenakan film yang diputar terlalu lambat sehingga penonton cepat bosan. Mestinya cerita yang disajikan ialah sepadat dan sejelas mungkin dan tidak bertele-tele. Waktu yang ideal untuk panjang dari film video ialah 20 menit.Dengan mengikuti proses pembuatan shooting script diharapkan nantinya dalam pembuatan film video tidak melenceng terlalu jauh dari rencana sebelumnya.
4. Organisasi
Setelah rencana kerja (shooting script) jadi dan jika dirasa tidak ada halangan, maka hal yang harus disiapkan adalah juru kamera atau sutradara. Disini peran dari juru kamera sangat penting, maka dari itu juru kamera harus mengetahui seluruh rencana program sehingga dapat memutuskan apakah perlu membawa peralatan lampu/ reflektor atau mungkin payung sebagai perlindungan terhadap cuaca yang tak terduga. Pembuat program harus memperhatikan script dan mengatur para pemain serta shot-shot yang sudah diambil perlu dicatat. Sehingga semua pertimbangan ini dapat diselesaikan dalam organisasi.
5. Pengambilan Gambar
Pangambilan gambar sangat penting karena gambar yang sesuai dengan tema film akan mampu mempengaruhi penonton. sehingga sudah barang tentu penonton dapat memahami maksud gambar yang disampaikan melalui film video. Dalam pengambilan gambar yang perlu diperhatikan ialah bagaimana program yang kita tampilkan dapat ditampilkan dalam waktu sesingkat mungkin tanpa mengubah pemahaman terhadap penonton. Hal yang perlu diperhatikan oleh pembuat program ialah mencatat setiap shot yang diambil, daftar shot berguna untuk proses editing, oleh karena itu juru kamera dan pembuat program harus dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Adapun yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar yaitu gambar harus diambil secara garis optis. Hal ini bertujuan pada saat editing tidak membingunkan. Selain itu yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar harus menggunakan tripod agar mutu dari gambar dapat terjaga. Tidak menutup kemungkinan dalam pengambilan gambar sering terjadi gangguan, hal yang sering mengganggu biasanya dari segi suara latar belakang. Tempat juga sangat berpengaruh dalam pengambilan gambar. Apabila pengambilan gambar di luar ruangan maka gangguan suara latar belakang dari lingkungan sekitarnya akan mempengaruhi kejernihan suara dari gambar yang diambil. Begitu juga jika didalam ruangan belum tentu bebas dari gangguan, kejernihan suara juga sering terganggu. Masalah ini dapat diatasi pada proses editing dengan rekaman khusus untuk latar belakang. Selain itu dalam pengambilan gambar ada teknik-teknik seperti pan dan zoom untuk memperoleh shot yang bergerak.
6. Editing
Editing berarti mengatur gambar yang dipilih dalam urutan tertentu. Dalam proses edit
ing kita memilih shot-shot yang cocok dalam film video. Pada akhirnya kita memilih satu yang dianggap baik dari shot-shot yang ada. Dalam proses editing yang diatur ialah panjangnya shot. Disini yang dimaksud ialah kita mengatur lama shot tersebut tayang pada film video. Pada editing kita  juga mengatur masalah jump ( loncatan ) yaitu perubahan shot dari tempat satu ke tempat lain sehingga membentuk suatu jembatan yang terhubung. Selain itu dalam proses editing diatur juga gerak di dalam shot .  Maksud gerak di dalam shot adalah suatu gerakan yang terjadi di dalam rangka gambar.  Hal ini dilakukan agar penonton merasa tidak ada potongan pada film video sehingga penonton merasa nyaman dalam menonton film video. Selain itu ada namanya cut in motion atau memotong dalam gerak, teknik ini digunakan untuk mendapatkan peralihan yang halus dari satu shot ke shot yang lain.
Aturan dalam proses editing yaitu dua shot yang sama atau hampir sama tidak boleh disambung, karena tidak baik kalau shot yang sama dipakai dua kali di program yang sama pula. Begitu  juga shot yang mirip seperti dua shot dengan dua orang ( two shot ) atau tiga orang ( three shot ) tidak baik untuk di sambung.
7. Sound Editing
Sound Editing adalah kegiatan memasang suara pada pita gambar sesudah editing gambar selesai. Suara itu berupa musik, komentar, dan sound effect. Musik dalam film video sangat menentukan latar belakang dari film video yang dibuat. Jika ingin memproduksi film video, kita harus kritis dalam pemilihan musik yang sesuai dengan ide yang kita gunakan dalam memproduksi film video. Komentar diucapkan sebagai keterangan pada medium visual. Pada umumnya komentar berfungsi untuk memberikan informasi yang tidak dapat diberi oleh gambar. sehingga komentar menjadi suatu pelengkap dalam proses produksi film video. Apabila editing suara sudah selesai dan telah menjadi satu dalam kaset, maka Proses  produksi film video sudah selesai. Selanjutnya hanya tinggal diputar untuk penonton.
(Sumber:http://flashpermanen.wordpress.com/2009/06/01/produksi-film-video/)