Sabtu, 04 Juni 2011
SMK Negeri 1 Ampek Angkek dengan Kurikulum Multimedia
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTI MEDIA (072)
A. Dasar Kompetensi Kejuruan
STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
1. Merakit personal computer | 1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi 1.2 Melakukan instalasi komponen PC 1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam merakit komputer 1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen sistem operasi). 1.5 Menyambung periferal menggunakan Software 1.6 Memeriksa hasil perakitan PC dan pemasangan periferal. |
2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar | 2.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi 2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual 2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling) 2.4 Melakukan troubleshooting. |
3. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) | 3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 3.2 Melaksanakan prosedur K3 3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. |
B. KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
1. Memahami etimologi multimedia | 1.1 Mendeskripsikan tentang multimedia 1.2 Menjelaskan multimedia content production 1.3 Menjelaskan multimedia communication. |
2. Memahami alir proses produksi produk multimedia | 2.1 Menjelaskan proses pre production multimedia 2.2 Menjelaskan proses production multimedia 2.3 Menjelaskan proses post production multimedia. |
3. Merawat peralatan multimedia | 3.1 Menjelaskan langkah-langkah perawatan peralatan multimedia 3.2 Melakukan perawatan peralatan multimedia 3.3 Membuat kartu perawatan peralatan multimedia. |
4. Mengelola isi halaman web | 4.1 Memeriksa informasi untuk relevansi dan currency 4.2 Memeriksa links dan navigasi 4.3 Mengedit informasi sesuai kebutuhan 4.4 Menguji dan memastikan perubahan perubahan. |
5. Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi | 5.1 Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video 5.2 Mengoperasikan kamera video 5.3 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar 5.4 Mengoperasikan kamera 5.5 Menata kabel-kabel kamera 5.6 Mengoperasikan clapper board. |
6. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia | 6.1 Menjelaskan kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) 6.2 Membuat sketsa 6.3 Menggambar perspektif 6.4 Menggambar objek 6.5 Menggambar ilustrasi. |
7. Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi | 7.1 Menjelaskan syarat animasi 7.2 Membuat gambar kunci 7.3 Mengatur dan melengkapi gambar kunci. |
8. Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip | 8.1 Mendeskripsikan gambar yang asli 8.2 Membuat gambar-gambar asli 8.3 Mendeskripsikan gambar tiga dimensi 8.4 Membuat gambar tiga dimensi. |
9. Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar) | 9.1 Mendeskripsikan syarat-syarat animasi 9.2 Membuat model warna dan tempat warna. |
10. Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia | 10.1 Menggunakan software teks multimedia 10.2 Mendesain teks multimedia. |
11. Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia | 11.1 Mengedit gambar digital 11.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D 11.3 Menciptakan design grafik Multimedia 2D 11.4 Menampilkan karya seni digital 2D. |
12. Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia | 12.1 Menggunakan kamera digital 12.2 Menggabungkan foto digital kedalam rangkaian Multimedia 12.3 Menciptakan susunan karya seni foto digital dan grafik 2D. |
13. Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia | 13.1 Menjabarkan format audio digital 13.2 Menggunakan software audio digital 13.3 Merancang audio digital 13.4 Membangun track audio digital. |
14. Membuat story board aplikasi multimedia | 14.1 Mengidentifikasi kebutuhan 14.2 Merencanakan alur isi story board 14.3 Medeskripsikan proses pelaksanaan dalam story board. |
15. Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya. | 15.1 Menjelaskan dasar tata cahaya 15.2 Menjelaskan efek cahaya 15.3 Menyiapkan operasi lighting |
16. Menerapkan efek khusus pada objek produksi | 16.1 Mengidentifikasikan materi penunjang efek khusus 16.2 Menginstallasi software efek khusus 16.3 Membuat efek khusus pada obyek. |
17. Menyusun proposal penawaran | 17.1 Menganalisa syarat-syarat proyek 17.2 Mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan persyaratan laporan 17.3 Membuat rancangan biaya biaya dan sumber sumber yang ada 17.4 Membuat proposal 17.5 Membuat pengajuan permohonan tender. |
Kamis, 02 Juni 2011
Alir proses produksi produk multimedia
1. PRE PRODUCTION
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
A. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.
B. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
C. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.
D. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.
2. PRODUCTION
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.
A. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.
Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah.
Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.
Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.
3.POST PRODUCTION
Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo
Pembagian tahap Post Production
1. Offline :
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D
Sumber:
Winhart on November 22, 2010.
http://winhart.wordpress.com/2010/11/22/alur-proses-produksi-multimedia/
Selengkapnya... »»
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
A. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.
B. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
C. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.
D. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.
2. PRODUCTION
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.
A. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.
Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah.
Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.
Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.
3.POST PRODUCTION
Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo
Pembagian tahap Post Production
1. Offline :
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D
Sumber:
Winhart on November 22, 2010.
http://winhart.wordpress.com/2010/11/22/alur-proses-produksi-multimedia/
Langkah- Alir Proses Produksi MultiMedia
1. PRE PRODUCTION
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
A. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.
B. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
C. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.
D. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.
2. PRODUCTION
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.
A. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.
Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah.
Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.
Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.
3.POST PRODUCTION
Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo
Pembagian tahap Post Production
1. Offline :
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D
Sumber:
Winhart on November 22, 2010.
http://winhart.wordpress.com/2010/11/22/alur-proses-produksi-multimedia/
Selengkapnya... »»
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
A. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.
B. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
C. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.
D. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.
2. PRODUCTION
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.
A. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.
Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah.
Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.
Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.
3.POST PRODUCTION
Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo
Pembagian tahap Post Production
1. Offline :
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D
Sumber:
Winhart on November 22, 2010.
http://winhart.wordpress.com/2010/11/22/alur-proses-produksi-multimedia/